1. Urashima Taro
Seorang
nelayan bernama Urashima Tarō menolong seekor penyu yang sedang disiksa
sekawanan anak-anak. Sebagai rasa terima kasih telah ditolong, penyu
mengajak Tarō berkunjung ke Istana Laut. Dengan menunggang penyu, Tarō
pergi ke Istana Laut yang ada di dasar laut.
Di
sana, Tarō bertemu putri jelita di Istana Laut yang bernama Putri Oto.
Bagaikan mimpi, Tarō ditemani Putri Oto selama beberapa hari. Hingga
akhirnya Tarō ingin pulang. Putri Oto mencegahnya, tapi tahu usahanya
akan sia-sia. Putri Oto memberinya sebuah kotak perhiasan (tamatebako),
dan berpesan agar kotak tidak dibuka. Dengan menunggang seekor penyu,
Tarō tiba kembali di kampung halamannya. Namun semua orang yang
dikenalnya sudah tidak ada. Tarō merasa heran, lalu membuka kotak hadiah
dari Putri Oto. Asap keluar dari dalam kotak, dan seketika Tarō berubah
menjadi seorang laki-laki yang sangat tua.
Menurut
perhitungan waktu di dasar samudra, Tarō hanya tinggal selama beberapa
hari saja. Namun menurut waktu di daratan, Tarō pergi selama 700 tahun.
2. Momotarō
Di
zaman dulu kala, hiduplah seorang kakek dan nenek yang tidak punya
anak. Ketika nenek sedang mencuci di sungai, sebutir buah persik yang
besar sekali datang dihanyutkan air dari hulu sungai. Buah persik itu
dibawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama kakek. Dipotongnya buah
persik itu, tapi dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki.
Anak
itu diberi nama Momotarō, dan dibesarkan kakek dan nenek seperti anak
sendiri. Momotarō tumbuh sebagai anak yang kuat dan mengutarakan niatnya
untuk membasmi raksasa. Pada waktu itu memang di desa sering muncul
para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotarō berangkat
membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah
perjalanan menuju pulau raksasa, Momotarō secara berturut-turut bertemu
dengan anjing, monyet, dan burung pegar.
Setelah
menerima kue dari Momotarō, anjing, monyet, dan burung pegar mau
menjadi pengikutnya. Di pulau raksasa, Momotarō bertarung melawan
raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar. Momotarō menang
dan pulang membawa harta milik raksasa.
3. Kintaro
Kintaro
adalah tokoh cerita rakyat Jepang berupa anak laki-laki bertenaga
superkuat. Ia digambarkan sebagai anak laki-laki sehat yang memakai
rompi merah bertuliskan aksara kanji emas. Di tangannya, Kintaro membawa
kapak (masakari) yang disandarkan ke bahu. Ia juga kadang-kadang
digambarkan sedang menunggang beruang.
Cerita
Kintaro dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki di Jepang.
Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima yang dipajang untuk merayakan
Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro berharap anak
laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro. Selain itu,
Kintaro sering digambarkan menunggang ikan koi pada koinobori.
Cerita
Kintaro konon berasal dari kisah masa kecil seorang samurai bernama
Sakata Kintoki dari zaman Heian. Menurut legenda, ibunya adalah seorang
Yama-uba yang hamil akibat perbuatan dewa petir Raijin. Kisah lain
mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya dengan
seekor naga merah.
4. Issun Bōshi
Menurut
cerita Issun Bōshi yang umum diketahui orang, pasangan suami istri
lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar
diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir seorang anak yang
tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran panjang yang setara dengan 3 cm).
Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap 3 cm
sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti "biksu satu sun".
Pada
suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke Kyoto
membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan perahu dari
mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia diterima
bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan mewah.
Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud
menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang
putri. Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni
ditusuk-tusuk oleh Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun
Bōshi untuk berhenti menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan
kembali Issun Bōshi.
Oni
melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu
itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau
mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi menggunakan palu ajaib
untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Bōshi
menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa
mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan palu
ajaib.
5. Oni
Shuten
Dōji adalah oni yang kabarnya tinggal di Provinsi Tamba. Ia juga
digambarkan memiliki tanduk dengan rambut merah di kepala yang tumbuh
menjadi satu dengan kumis, janggut, cambang, dan alis. Tangan dan
kakinya seperti tangan dan kaki beruang. Walaupun demikian, orang
mulanya tidak tahu sosok oni yang sebenarnya. Pada mulanya, oni adalah
sosok yang tidak terlihat, dan berasal dari kata "onu". Ia kadang-kadang
digambarkan sebagai pria tampan atau wanita cantik yang suka memangsa
laki-laki atau perempuan muda yang sedang diingininya. Gambaran tentang
oni yang sekarang diketahui orang diperkirakan bercampur dengan sosok
raksasa.
Oni
dalam cerita rakyat sering digambarkan berkulit merah dengan rambut
pirang atau coklat tua. Sosok oni diperkirakan berasal dari penampilan
bajak laut yang datang dari perairan sekitar Rusia. Kulit mereka yang
putih menjadi merah setelah terbakar matahari. Penduduk setempat yang
belum pernah melihat orang asing mengira mereka adalah oni.
6. Tamamo-no-mae
Tamamo-no-Mae
adalah figur legendaris dalam mitologi Jepang dan cerita rakyat Jepang.
Di Otogizoshi, kumpulan prosa Jepang ditulis selama periode Muromachi.
Ia dikatakan sebagai wanita paling cantik dan pintar di Jepang. Tubuh
Tamamo-no-Mae secara misterius baunya selalu enak, dan pakaiannya tidak
pernah kotor. Tamamo-no-Mae tidak hanya cantik, tetapi ia juga
bijaksana. Walaupun ua hanya berusia dua puluh tahun, tak ada pertanyaan
yang tidak dapat ia jawab. Tamamo-no-Mae adalah sesosok Kitsune
(rubah).
sumber : http://terselubung.blogspot.com/2009/12/kumpulan-cerita-rakyat-jepang-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar